Sabtu, 30 April 2011

Aroma tubuh, rahasia libido seksual


Dalam soal seks perempuan dan laki-laki berbeda. Libido perempuan bukan terletak pada kesan visual sosok lelaki macho seperti dikira banyak lelaki. Sebaliknya, hampir semua pria normal justru lebih tergiur melihat sosok sensual perempuan, dalam semua suasana apa pun.

Perempuan lebih membutuhkan suasana romantis seperti berjalan berangkulan dengan lelaki idaman di tepi pantai. Kenangan romantis semacam itu bisa membantu perempuan terbangkitkan fantasi seksual, ketika kegiatan seksual dengan lelaki tidak memberinya orgasme. Bila ini yang terjadi, adakah obat yang bisa menolong membangkitkan gairah yang padam? J. Le Magnen, ilmuwan Perancis, menemukan zat >exaltolide dalam tubuh laki-laki, yakni zat yang mampu menimbulkan gairah seksual pada perempuan.

Sebaliknya, bau perangsang pada tubuh perempuan banyak ditemukan dalam cairan vagina. Sebagian bau badan perempuan diperankan oleh adanya zat ini, terutama di bagian ketiak, tempat kelenjar zat pembau badan ini diproduksi. Namun peradaban manusia justru berupaya meniadakan bau badannya sendiri dan digantikan oleh bebauan buatan seperti deodoran, parfum semprot vagina, body lotion, bedak dan wewangian buatan lain.

Namun perlu diketahui bahwa fluktuasi hormon tubuh manusia dipengaruhi pula oleh musim dan iklim. Pada bulan-bulan tertentu hormon otak tertentu meninggi, sedang yang lainnya justru menurun. Obat-obat antidepresan yang diminum akan menekan hormon serotonin.

Hormon inilah yang menghambat gairah seksual, sehingga setelah minum obat antidepresan, hambatan gairah seksual oleh serotonin akan hilang, dan rangsangan seksual akan meninggi. Karena libido dan orgasme dua pengertian yang sama sekali tidak sama.

Orgasme, Lebih Baik Pria Belakangan

Banyak lelaki yang berusaha menunda ejakulasi agar bisa orgasme bersama-sama dengan pasangannya. Namun, mencari timing agar bisa orgasme bersama bisa bikin 'kecewa'. Bagi perempuan, dia seperti dipaksa berpikir kapan dia harus orgasme. Padahal, dia sendiri sedang asyik merasakan nikmatnya berhubungan seks. Konsentrasinya pecah; antara menikmati aktivitas seks dan upaya mencari timing yang tepat dengan lelaki pasangannya.

Ketika orgasme bareng, kedua pasangan sedemikian tersedot oleh kenikmatan masing-masing yang luar biasa. Pada menit pertama, perempuan masih bisa menikmati perhatian penuh lelaki pasangannya. Namun, pada menit berikutnya semua itu lenyap, karena sang lelaki sudah lemas tergeletak. Semuanya selesai setelah masing-masing tersedot oleh sensasi kenikmatannya sendiri.

Begitu pula ketika lelaki merasakan nikmatnya orgasme, dia seperti kehilangan kesempatan untuk melihat perempuan pasangannya tengah dilanda kenikmatan. Ketika orgasmenya tiba, perhatian sang lelaki tersedot oleh intensitas kenikmatan yang dirasakannya sendiri, sehingga kurang menghayati sepenuhnya ekspresi kenikmatan seksual dan perasaan cinta yang dirasakan wanita pasangannya.

Sebaliknya, jika lelaki mampu menunda orgasmenya (ejakulasi), dia dapat membantu sang wanita untuk semakin melepaskan kontrol dirinya. Ketika wanita mencapai orgasme, sang lelaki dapat sepenuhnya menikmati kesenangan yang dirasakan wanita pasangannya. Kemudian, setelah wanita orgasme, dia sendiri bebas untuk sepenuhnya menghayati kenikmatan yang dirasakan saat dirinya ejakulasi.

Jadi, seolah-olah terjadi dua kali orgasme, bukan sekali. Kedua pasangan, dengan demikian, merasakan orgasme masing-masing sepenuhnya. Jika lelaki mengalami orgasme lebih dulu, perhatian perempuan akan bercabang dalam mencapai gairahnya yang perlahan-lahan itu. Kemudian, kalaupun perempuan bisa mencapai orgasme, lelaki tak akan sepenuh hati dalam menghayati orgasme pasangannya karena dia belum bergairah lagi.

Ada dua keuntungan jika orgasme tidak terjadi secara bersamaan. Di tahap pertama, sang lelaki masih mendapatkan kenikmatannya tetapi tidak berorgasme. Kemudian, di tahap kedua, sang isteri tahu bahwa waktu selebihnya adalah miliknya hingga tiba pada saat orgasme.

Kadang-kadang wanita tidak selalu mengharapkan orgasme dalam setiap hubungan seks. Tetapi karena sang suami meluangkan waktunya tanpa membebani harapan isteri, maka sang isteri bisa terpuaskan. Setelah seorang lelaki mendapatkan kenikmatannya di tahap pertama, maka ketika gilirannya tiba, sang wanita sudah tentu merasa berhak menerima kenikmatannya juga. Tanpa perasaan berhak ini, sebagian wanita akan sulit mencapai orgasme

Cemas penyebab gagal ereksi


Cukup banyak lelaki yang meragukan kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Karena ragu, dia menjadi cemas, dan karena cemas maka dia benar-benar bisa gagal ereksi. Kegagalan ereksi karena cemas ini bisa diatasi, asal Anda tahu caranya.

Kecemasan akan potensi seksual adalah salah satu penyebab disfungsi seksual yang paling sering seperti ejakulasi prematur atau kegagalan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Walaupun kecemasan akan potensi seksual lebih sering dialami lelaki, perempuan dapat juga mengalaminya.

Namun, tekanan akan potensi seksual, terutama saat berhubungan seksual, lebih berat pada kaum lelaki. Namun apa yang dapat dilakukan laki-laki dengan penis yang lemas?

Mereka merasa kuatir apakah nantinya mampu mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang akhirnya malah memperburuk kegagalan yang pernah mereka alami. Seks sebenarnya terjadi di otak. Kecemasan mempunyai kekuatan yang sangat hebat. Jika seorang lelaki berpikir dia akan gagal mempertahankan ereksi, maka kemungkinan dia memang betul-betul akan gagal.

Jika seorang lelaki mengalami kecemasan, ia seperti berhenti berperan secara aktif di dalam proses hubungan seksual dan mulai menjadi 'penonton' terhadap dirinya sendiri. Keadaan ini sama sekali tak disadari dan secara alamiah ereksinya menghilang.

Untuk mengatasi kecemasan ini ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

Kedua, berhentilah menganggap bahwa seks merupakan potensi seseorang. Dalam bercinta, kedua pasangan memberi dan menerima kenikmatan dalam berbagai cara. Jangan terobsesi pada 'ereksi yang sempurna'.

Ketiga, seks lebih dari sekadar hubungan badan. Seks dapat memiliki banyak bentuk, sentuhan, ciuman, pijatan, rabaan, dan sebagainya. Anda tidak akan gagal selama Anda mau menerima dan memberi cinta.